Social Icons

Pages

Tesis Akuntansi Pengaruh Sensitivitas Kekayaan Eksekutif terhadap Manajemen Laba dengan Corporate Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2005–2007

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan dari perusahaan yang  Go Public merupakan suatu alat
yang sangat penting dan wajib untuk dilaporkan, karena laporan keuangan menurut
PSAK 01 Revisi (98) adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja
dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber – sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka. Dengan demikian, para investor dan kreditor
yang hendak menanamkan modalnya dapat mempelajari dan mengamati
perkembangan perusahaan dari laporan keuangan yang disajikan, karena mereka
berharap dapat memperoleh hasil dari yang diinvestasikannya.
Namun, dalam pengelolaan aktivitas perusahaan, seringkali tindakan para
manajer bukan memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan, melainkan justru
termotivasi untuk meningkatkan kesejahteraannya sendiri (Almilia & Silvy, 2006).
Kondisi ini muncul karena adanya perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan
dengan para manajer; dimana para manajer yang lebih banyak mengetahui tentang
informasi internal dan prospek perusahaan dimasa mendatang daripada pemilik
perusahaan atau para investor (Rahmawati  et al., 2006). Jika  dikaitkan dengan
peningkatan nilai perusahaan, ketika terdapat asimetri informasi, manajer dapat
memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna memaksimisasi nilai saham perusahaan. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan
melalui pengungkapan (disclosure) informasi akuntansi (Rahmawati et al., 2006).
Perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan dengan para manajer
memiliki asumsi bahwa masing-masing pihak termotivasi oleh kepentingan dirinya
sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan. Konflik ini terjadi karena adanya
pemisahan antara kepemilikan dan fungsi pengelolaan perusahaan, yang dalam teori
keuangan disebut konflik keagenan atau  agency conflict (Almilia & Silvy, 2006).
Pemisahan kepemilikan antara pemilik perusahaan dan pengelola (para manajer) ini
juga mengakibatkan pemilik membebankan tanggungjawab kepada pengelola untuk
melaporkan kinerja perusahaan dalam bentuk laporan keuangan, dimana laporan
keuangan merupakan produk akhir dari proses akuntansi, adalah salah satu informasi
yang bermanfaat untuk mengkomunikasikan antar berbagai pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan (Septoaji, 2002). 
Untuk mengkomunikasikan ketidakharmonisan dalam pengelolaan
perusahaan antara prinsipal dan agen diperlukan suatu pengelolaan perusahaan yang
transparan. Dalam perkembangan pengelolaan perusahaan pada beberapa waktu lalu
telah diperkenalkan suatu tata kelola perusahaan yang diharapkan dapat menjamin
kelangsungan hidup perusahaan. Tata kelola perusahaan ini lebih dikenal dengan
nama good corporate governance (GCG).
Sarnianto, (2001), mengatakan bahwa  Good corporate governance tidak
menjamin kinerja bisnis bagus, tetapi  bisa mengangkat nilai saham. Lebih jauh
Chandra dan Sarnianto, (2005), menjelaskan bahwa penerapan  good corporate
governance diyakini mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan landasan yang kokoh untuk menjalankan operasional perusahaan yang baik, efisien dan
menguntungkan. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Komite Nasional Kebijakan
Corporate Governance (KNKCG) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menko
Ekuin Nomor: KEP/31/M.EKUIN/08/1999 telah mengeluarkan pedoman GCG yang
pertama. Pedoman tersebut telah beberapa kali disempurnakan, terakhir pada tahun
2001.  dst......
1.2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah bahwa
kompensasi berbasis ekuitas yang diberikan kepada para eksekutif telah memicu
keinginan untuk melakukan tindakan manipulasi data dengan melakukan manajemen
laba, yang secara  opportunistic digunakan untuk memaksimalkan kekayaan
eksekutif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan sensitivitas kekayaan eksekutif.
Untuk itu, diharapkan bahwa perusahaan yang memiliki dan menerapkan tata kelola
perusahaan yang baik dapat meminimalisir tindakan manajemen laba oleh para
manajer.
Dengan demikian, sesuai latar belakang masalah, permasalahan pokok yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1.  Apakah terdapat hubungan antara Sensitivitas Kekayaan Eksekutif dengan
manajemen laba ?
2.  Apakah kekuatan Governance memperlemah hubungan antara Sensitivitas
Kekayaan Eksekutif dengan manajemen laba ?

1.3.  Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
untuk:
1.  Menganalisis hubungan antara Sensitivitas Kekayaan Eksekutif dengan
manajemen laba.
2.  Menganalisis pengaruh kekuatan  Governance dapat memperlemah
hubungan antara Sensitivitas Kekayaan Eksekutif dengan manajemen laba
atau tidak.

1.4.  Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dalam: 
1.  Memberikan masukan bagi pemilik perusahaan bahwa kompensasi
eksekutif berbasis ekuitas (harga saham) yang selama ini dipandang
sebagai mekanisme yang penting untuk menurunkan konflik-konflik
insentif antara pemilik dan pengelola, tetapi juga dapat menghasilkan
insentif bagi eksekutif untuk memanipulasi harga saham secara
opportunitic.
2.  Memberikan masukan bagi kalangan praktisi dan akademisi bahwa
variabel  corporate governance dapat digunakan juga sebagai variabel
moderating. 
3.  Memberikan masukan bagi kalangan praktisi bahwa sensitivitas kekayaan
yang dimiliki oleh para eksekutif tidak hanya dipengaruhi oleh gaji atau
bonus, tetapi juga dipengaruhi oleh kepemilikan saham yang dikuasai oleh
eksekutif karena adanya perubahan harga saham.
4.  Bagi peneliti lain, diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi
masukan yang berguna bagi penelitian selanjutnya.
5.  Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian
teoritis dan referensi dalam perkembangan ilmu akuntansi di Indonesia.

untuk selengkapnya bisa di klik DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar