Social Icons

Pages

Tesis Akuntansi ANALISIS FAKTOR PAJAK DAN FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT UTANG PADA PERUSAHAAN- PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang, saham preferen dan
saham biasa, sehingga kebijakan struktur modal mempunyai peran yang cukup penting
bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Indonesia sebagai negara
yang sedang berkembang menunjukkan fenomena yang cukup menarik, yaitu adanya
tingkat utang yang tinggi pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Secara empiris
telah dilakukan penelitian oleh Agustinus Setiawan (2006) perbandingan total utang
(Total Debt=TD) terhadap total asset (TA) dari 75 perusahaan manufaktur di
Indonesia yang terdaftar di BEJ tahun 1994 sampai dengan tahun 2000.
TABEL....
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebelum dan sesudah krisis,
perusahaan di Indonesia mempunyai tingkat jumlah/total utang yang cukup tinggi bila
dibandingkan total assetnya. Pada tahun 1994 tingkat total utang dibandingkan total
assetnya dengan nilai 0,6788 atau 67,88 % setelah masa krisis ekonomi yaitu tahun 2000 tingkat total utang dibandingkan total assetnya naik dengan nilai 0,7881 atau
78,81%.
Tingginya tingkat utang pada perusahaan-perusahaan di Indonesia merupakan
suatu fenomena keuangan yang cukup menarik untuk dilakukan penelitian. Penelitianpenelitian
terdahulu umumnya dilakukan pada negara-negara maju sedangkan penelitian
pada negara-negara berkembang masih jarang dilakukan (Pandey, 2003). Selama krisis
ekonomi sekitar tahun 1998 perusahaan- perusahaan yang mempunyai tingkat utang
yang tinggi mengalami kesulitan likuiditas dibandingkan dengan perusahaan yang
hanya mempunyai tingkat utang yang rendah. Selama masa itu, perusahaan yang
mempunyai komposisi utang yang besar banyak yang mengalami kepailitan. Berangkat
dari kenyataan ini menunjukkan bahwa kebijakan utang memainkan peran yang cukup
penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Banyak faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap keputusan struktur modal yang secara umum terdiri dari faktor stabilitas
penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian,
sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan
dan fleksibilitas keuangan ( Brigham dan Houston, 2001;39).
Pajak merupakan salah satu kewajiban perusahaan sebagai wajib pajak yang
dapat dipaksakan dengan Undang-undang dan merupakan pengorbanan sumber daya
ekonomis yang tidak memberikan imbalan (kontraprestasi) secara langsung bagi
perusahaan. Sistem perpajakan di Indonesia menggunakan sistem ”Self Assessment”
khususnya pajak penghasilan dalam hal ini untuk penentuan jumlah besarnya pajak
terhutang ditentukan oleh wajib pajak sendiri. Salah satu cara untuk mencapai
efesiensi perhitungan kewajiban pajak yang dibayar oleh perusahaan adalah dengan
melakukan manajemen pajak (Endang Kiswara, 2006). Efesiensi penghitungan pajak karena perusahaan diterapkan tarif pajak tertinggi pada umumnya dilakukan oleh
perusahaan yang dimiliki oleh individu atau keluarga karena motif untuk mencari
keuntungan pribadi sangat tinggi dari efesiensi perhitungan pajak tersebut. Djankov
dan Lang (1999) meneliti konsentrasi kepemilikan perusahaan di Asia Tenggara yang
ternyata didominasi oleh perusahaan keluarga, hal ini merupakan fenomena riil
perusahaan di Indonesia. Penelitian yang dilakukan Agustinus Setiawan (2006)
meneliti konsentrasi kepemilikan perusahaan yang terdaftar di BEJ sebelum dan
sesudah krisis moneter, sebelum krisis moneter (tahun 1993-1996) kepemilikan publik
27,35 % sesudah krisis moneter(tahun 1997-2001) kepemilikan publik 29,91% atau
kepemilikan masih didominasi oleh perusahaan keluarga di atas 70% baik sebelum dan
sesudah krisis moneter. Oleh karena itu perusahaan yang terdaftar di BEJ juga
mempunyai kesempatan untuk melakukan efesiensi perhitungan pajak, karena
perusahaan yang terdaftar di BEJ mayoritas masih dimiliki oleh keluarga dan sebagian
kecil oleh publik dst....

1.2. Perumusan Masalah
Pengalaman empiris yang terjadi di Indonesia membuktikan bahwa hutang
memainkan peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Faktor  pajak dengan system Self assessment dengan tarif pajak progresif memberikan peluang
perusahaan untuk melakukan efesiensi pembayaran pajak karena besarnya jumlah pajak
yang terhutang ditentukan oleh perusahaan sendiri. Terdapat beberapa faktor-faktor
yang terdiri : Corporate Tax Rate, non-debt tax shield, profitability, Investment
Opportunity Set (IOS) yang saling kontradiktif yang berpengaruh terhadap leverage dan
adanya fenomena keuangan di atas juga memberikan satu dorongan untuk dilakukan
penelitian tentang kebijakan utang pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Berdasarkan data struktur modal pada perusahaan-perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEJ serta teori-teori yang melandasinya dan dari hasil penelitian
terdahulu, dalam penelitian ini permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
a) Apakah Corporate Tax Rate berpengaruh terhadap rasio utang (leverage).
b) Apakah Non-debt tax shield berpengaruh terhadap leverage.
c) Apakah Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh terhadap leverage.
d) Apakah Profitability perusahaan berpengaruh terhadap leverage.
e) Apakah Past debt berpengaruh terhadap rasio utang leverage.
f) Apakah Corporate Tax Rate , Non-debt tax shield, Investment Opportunity Set
(IOS), Profitability, dan Past debt secara bersama-sama berpengaruh terhadap
leverage.

1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh Corporate Tax Rate terhadap
leverage.
2. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh Non-debt tax shield terhadap
leverage.
3. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh Investment Opportunity Set (IOS)
terhadap leverage.
4. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh profitability terhadap leverage.
5. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh Past debt terhadap leverage.
6. Untuk membuktikan secara empiris Corporate Tax Rate , Non-debt tax shield,
Investment Opportunity Set (IOS), Profitability, dan Past debt secara bersamasama
berpengaruh terhadap leverage.

1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai kontribusi atas hasil penelitian berdasarkan teori struktur modal pada
negara berkembang.
2. Sebagai informasi tentang perilaku keuangan perusahaan di Indonesia.
3. Sebagai sumbangan pengetahuan dalam praktek di perusahaan sehubungan dengan
kecenderungan pilihan atas utang yang umum terjadi di Indonesia.

1.5. Sistematika Penulisan
Penelitian ini akan disajikan dalam lima bagian. Bab satu, pendahuluan yang
berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan tesis. Bab dua, membahas mengenai tinjauan
pustaka yang di dalamnya terdapat hal-hal yang berkaitan dengan landasan teori dan
penelitian sebelumnya secara spesifik.
Bab tiga dari penelitian ini membahas mengenai metode penelitian. Di dalam
metode penelitian ini menjelaskan secara terperinci mengenai populasi dan prosedur penentuan sampel, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data, definisi
operasional, teknik analisis. Bab empat dalam penelitian ini, menyajikan pembahasan
hasil penelitian dan pembahasannya yang secara spesifik berisikan sampel data, uji
hipotesis, serta interpretasi hasil penelitian. Bab lima merupakan bagian akhir
penelitian yang mengikhtisarkan kesimpulan yang dapat diambil dari temuan peneliti,
keterabatasan penelitian dan saran yang dapat diberikan kepada peneliti-peneliti
selanjutnya.

untuk selengkapnya hingga daftar pustaka klik DISINI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar