Social Icons

Pages

TESIS MANAJEMEN SDM STRATEGI MEMBANGUN KINERJA TENAGA PENJUALAN KARTU KREDIT PADA PT....

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Bisnis kartu kredit di Indonesia berkembang dengan pesat. Pada zaman
modern saat ini dibutuhkan suatu instrumen transaksi yang simpel dan relatif
aman, sehingga kartu kredit saat ini dipilih sebagai salah satu instrumen transaksi
bisnis antar orang per orang  dengan jami nan efisiensi waktu, kecepatan transaksi
tanpa mengesampingkan rasa aman dalam melakukan transaksi. 
Melihat peluang tersebut maka bank-bank berskala besar mulai berlomba-
lomba dalam menerbitkan kartu kredit, dengan bekerja sama dengan pemilik
lisensi kartu kredit terkemuka di dunia yaitu Visa dan Master Card, selain
membuka kerja sama dengan merchant-merchant di mal-mal dan pasar swalayan. 
Hingga pertengahan 2006 posisi pemegang kartu kredit sebanyak 5,5 juta
jiwa dengan jumlah pemakaian mencapai Rp. 55,5 Triliun (Impresario BRI,
2006). Dengan melihat potensi pasar tersebut maka sejak 22 Pebruari 2006,
PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk, meluncurkan produk kartu kredit,
dengan menawarkan keunggulan bunga belanja yang sangat murah, biaya
administrasi yang ringan serta kemudahan registerasi di semua kantor cabang BRI
di seluruh Indonesia.  pemasar, maka BRI siap untuk bersaing dengan bank penerbit kartu kredit
lainnya. Namun peluncuran produk baru ini tidaklah mudah, sebab pengembangan
produk baru memerlukan biaya yang sangat  besar dan produk tersebut haruslah
mempunyai nilai lebih dibandingkan produk sejenis dari bank pesaingnya
(Impresario BRI, 2006). 
Berdasarkan hasil penelitian Churcill, Ford dan Walker (1990),
disimpulkan bahwa kinerja penjualan merupakan sebuah achievment yang
dihasilkan oleh tenaga penjualan atau organisasi penjualan sebagai akibat interaksi
aktivitas orientasi pasar dari manajemen  dan orientasi kemampuan manajerial dari
tenaga penjualan serta motivasi prestasi seorang tenaga penjualan. 
Maka untuk memperoleh kinerja penjualan yang baik, selain diperlukan
pengolahan manajemen yang baik, dibutuhkan pula kecermatan strategi dari para
pengambil keputusan dan kinerja perusahaan yang maksimal. Strategi adalah
kunci dari kesuksesan suatu perusahaan. Ke salahan dalam penerapan strategi akan
mebawa perusahaan kearah kehancuran. Kemampuan perusahaan dalam
menyelaraskan strategi dengan kinerja perusahaan, yang meliputi kinerja tenaga
penjualan sebagai bagian dari perusahaan, diharapkan mampu memberikan hasil
lebih optimal.    
  Kedudukan tenaga penjualan sebagai armada penjualan produk perusahaan
merupakan salah satu hal utama untuk mendapatkan keuntungan sekaligus hal
yang menyedot biaya, karena itu manajemen sumber daya mananusia sebagai
armada penjualan merupakan faktor penting dalam menentukan kesuksesan
penjualan pada suatu perusahaan. (Teas, Wacker and Hughes, 1979).  Tenaga penjualan dituntut untuk meningkatkan kualitas melalui proses
pembelajaran, yang merupakan usaha untuk meningkatkan  potensi dalam
mencapai kinerja yang baik. Tenaga penjualan ditinjau dari sisi aset strategis
dituntut memiliki kemampuan dan keterampilan manajerial yang menunjang
fungsinya sebagai asset strategis perusahaan. Studi Rentz,et,al (2002), telah
membuktikan bahwa konsep penjualan yang berorientasi pada kemampuan dan
keterampilan menejerial merupakan kara kteristik yang penting dari tenaga
penjualan yang berprestasi tinggi. Untuk selengkapnya bisa di klik DISINI
Dengan berbekal keunggulan berupa total aset Rp. 113,3 triliun, jumlah
nasabah potensial lebih kurang 35 juta  orang serta jumlah pekerja BRI yang
sangat besar tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang siap dijadikan tenaga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar